MEMBEDAH HAKIKAT JISIM: MENGUNGKAP DEBAT EPIK IBNU TAIMIYAH & AL-GHAZALI TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH

Seminar : Ibnu Taimiyah, Ulama Versatile (serba bisa dalam berbagai bidang keilmuan Islam dan kehidupan sosial politik) - Arsip 2017

Oleh:
Al-Ustaz Salman Ali
Pendakwah di Negeri Perlis & Qatar, Debate Coach at Qatar Foundation

PART 1 - PART 2 - PART 3

Apakah sifat-sifat Allah dapat diibaratkan sebagai "komposisi" seperti yang diklaim para filsuf? Benarkah konsep tauhid Islam dipertanyakan oleh para intelektual di masa lalu? Dan lebih jauh lagi, apakah tuduhan bahwa Ibn Taymiyyah seorang mujassimah benar adanya? Seminar ini akan membawa Anda ke dalam salah satu diskusi teologis paling mendalam dan kompleks dalam sejarah Islam, yang mengguncang dunia pemikiran antara dalil agama dan logika filsafat.

Debat Epik Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali

Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali, dua nama besar dalam khazanah keilmuan Islam, menghadapi gelombang pemikiran menyimpang yang mencoba mendistorsi akidah Islam. Di satu sisi, para filsuf menyatakan bahwa sifat-sifat Allah seperti "kalam" dan "jisim" adalah bagian dari komposisi yang membutuhkan pencipta. Di sisi lain, Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali dengan luar biasa menghancurkan klaim ini melalui dalil syar’i yang kokoh dan logika yang tak terbantahkan.

  • Ibn Taymiyyah: Dengan tajam, ia membedakan antara berbagai definisi jisim. Jika jisim dimaknai sebagai "sesuatu yang bisa dilihat," maka Allah bisa dilihat di akhirat, sesuai dalil Al-Qur’an dan hadits. Namun jika jisim dimaknai sebagai "komposisi dari elemen-elemen kecil," maka Allah bukan jisim. Tuduhan bahwa Ibn Taymiyyah seorang mujassimah ternyata lahir dari kesalahpahaman dan manipulasi definisi yang digunakan oleh lawan debatnya.

  • Al-Ghazali: Melalui Ihya Ulumuddin dan karya-karya lainnya, Al-Ghazali membuktikan bahwa penggunaan istilah seperti "komposisi" (terkib) untuk Allah bukan berarti menyalahi tauhid, asalkan definisi yang digunakan benar. Bahkan ia menyerang filsafat yang menolak sifat-sifat Allah, dengan menunjukkan inkonsistensi logika mereka.

Poin-Poin Penting yang Akan Dibahas:

  1. Apakah Allah Jisim?
    Mengurai perdebatan makna jisim menurut filsuf, ulama, dan konteks syar’i.
  2. Filsafat vs. Tauhid:
    Bagaimana para filsuf mencoba menolak sifat-sifat Allah dengan argumen logika, dan bagaimana argumen mereka dihancurkan oleh para ulama.
  3. Relevansi Debat Ini di Era Modern:
    Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari perdebatan ini untuk menjaga kemurnian akidah di tengah tantangan ideologi modern?
  4. Strategi Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali:
    Seni berdebat dua ulama besar ini dalam menghancurkan argumen lawan, sekaligus mempertahankan kemurnian akidah Islam.

Jika Anda ingin menyaksikan bagaimana Islam melawan arus filsafat yang berusaha menggoyahkan akidahnya, ini adalah seminar yang tepat untuk Anda. Dari makna jisim hingga argumen tentang sifat-sifat Allah, kita akan belajar bagaimana dua ulama besar ini memberikan jawaban yang tidak hanya membungkam, tetapi menghancurkan kesalahan dengan kecerdasan luar biasa mereka.