Oleh:
Apakah sifat-sifat Allah dapat diibaratkan sebagai "komposisi" seperti yang diklaim para filsuf? Benarkah konsep tauhid Islam dipertanyakan oleh para intelektual di masa lalu? Dan lebih jauh lagi, apakah tuduhan bahwa Ibn Taymiyyah seorang mujassimah benar adanya? Seminar ini akan membawa Anda ke dalam salah satu diskusi teologis paling mendalam dan kompleks dalam sejarah Islam, yang mengguncang dunia pemikiran antara dalil agama dan logika filsafat.
Debat Epik Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali
Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali, dua nama besar dalam khazanah keilmuan
Islam, menghadapi gelombang pemikiran menyimpang yang mencoba
mendistorsi akidah Islam. Di satu sisi, para filsuf menyatakan bahwa
sifat-sifat Allah seperti "kalam" dan "jisim" adalah bagian dari
komposisi yang membutuhkan pencipta. Di sisi lain, Ibn Taymiyyah dan
Al-Ghazali dengan luar biasa menghancurkan klaim ini melalui dalil
syar’i yang kokoh dan logika yang tak terbantahkan.
-
Ibn Taymiyyah: Dengan tajam, ia membedakan antara berbagai
definisi jisim. Jika jisim dimaknai sebagai "sesuatu yang bisa
dilihat," maka Allah bisa dilihat di akhirat, sesuai dalil Al-Qur’an
dan hadits. Namun jika jisim dimaknai sebagai "komposisi dari
elemen-elemen kecil," maka Allah bukan jisim. Tuduhan bahwa Ibn
Taymiyyah seorang mujassimah ternyata lahir dari
kesalahpahaman dan manipulasi definisi yang digunakan oleh lawan
debatnya.
- Al-Ghazali: Melalui Ihya Ulumuddin dan karya-karya lainnya, Al-Ghazali membuktikan bahwa penggunaan istilah seperti "komposisi" (terkib) untuk Allah bukan berarti menyalahi tauhid, asalkan definisi yang digunakan benar. Bahkan ia menyerang filsafat yang menolak sifat-sifat Allah, dengan menunjukkan inkonsistensi logika mereka.
Poin-Poin Penting yang Akan Dibahas:
-
Apakah Allah Jisim?
Mengurai perdebatan makna jisim menurut filsuf, ulama, dan konteks syar’i. -
Filsafat vs. Tauhid:
Bagaimana para filsuf mencoba menolak sifat-sifat Allah dengan argumen logika, dan bagaimana argumen mereka dihancurkan oleh para ulama. -
Relevansi Debat Ini di Era Modern:
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari perdebatan ini untuk menjaga kemurnian akidah di tengah tantangan ideologi modern? -
Strategi Ibn Taymiyyah dan Al-Ghazali:
Seni berdebat dua ulama besar ini dalam menghancurkan argumen lawan, sekaligus mempertahankan kemurnian akidah Islam.
Jika Anda ingin menyaksikan bagaimana Islam melawan arus filsafat yang
berusaha menggoyahkan akidahnya, ini adalah seminar yang tepat untuk
Anda. Dari makna jisim hingga argumen tentang sifat-sifat Allah, kita
akan belajar bagaimana dua ulama besar ini memberikan jawaban yang
tidak hanya membungkam, tetapi menghancurkan kesalahan dengan
kecerdasan luar biasa mereka.