Oleh :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan
Negeri Perlis
Kamu sadar nggak, kadang kita ribet sendiri soal agama?
Ngaku belajar Tauhid bertahun-tahun, hapal sifat 20 sampe bisa nyanyi, debat
filsafat Yunani pake istilah njelimet — tapi ujungnya... masih gantung
gelang tolak bala, masih minta “air power” ke dukun, masih takut banget sama
“penunggu”.
Lucunya, zaman Nabi ﷺ dulu, orang Badui cuma ngobrol beberapa menit aja sama beliau, langsung paham Tauhid, balik ke kampung — Islam satu kabilah. Cepat, bersih, lurus.
Nah loh. Kenapa kita sekarang malah nyasar? Mungkin karena kita lebih rajin ngulik filsafat daripada ngulik Qur’an. Lebih sibuk mikir Allah itu “tidak berjisim, tidak berarah, tidak berwarna” daripada fokus: Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, maka hati-hati lah kamu.
Tauhid itu sebenarnya nggak butuh bikin otak mumet. Tapi kita sendiri yang
cari ribet — akhirnya lelah, tapi tetap nggak bebas dari syirik.
🔥 Ringkasan Poin-Poin Utama
📝 Kisah Ali Tantawi & Muridnya
-
Dalam bukunya Ta'riful Aam Bidinil Islam, Ali Tantawi nanya ke muridnya:
“Kalau ada turis Barat nanya tentang akidah Islam, padahal dia cuma punya waktu 1,5 jam sebelum naik pesawat, apa yang kamu jelaskan?”
-
Muridnya jawab:
“Mustahil paham akidah dalam waktu segitu. Minimal harus belajar 1-3 tahun!”
🚀 Bandingkan dengan Zaman Nabi ﷺ
-
Ada Badui datang ke Nabi ﷺ, ngobrol sebentar soal akidah.
-
Pulang ke kampungnya, dia Islamkan satu kabilah.
-
Simple, lugas, langsung Tauhid.
⚙️ Masalah Pendekatan Filsafat Greek
-
Akidah diajar dengan model filsafat Greek-Yunan yang njelimet.
-
Akal capek, tapi nggak bikin orang makin bertauhid.
🔮 Realita Umat: Banyak Ilmu, Tapi Masih Syirik
-
Malaysia, Indonesia, Melayu — banyak yang tampak religius (kopiahnya tebal, kitabnya banyak), tapi:
-
Masih pergi ke bomoh (dukun).
-
Masih pakai gelang anti bala.
-
-
Karena mereka belajar filsafat, bukan Tauhid sejati.
📖 Apa yang Diajarkan Qur’an?
-
Qur’an nggak ngajak debat: “Allah mendengar bukan seperti pekak, bukan jisim, bukan jirim...”
-
Qur’an cuma bilang:
Allah Maha Mendengar. Maka hati-hati lah, semua perbuatanmu terdengar oleh-Nya.
-
Beres. Nggak buang waktu.
🏛 Masuknya Pengaruh Greek di Zaman Baghdad
-
Ketika buku-buku Greek-Yunan diterjemahkan, muncul logika mantik (filsafat).
-
Bahkan Imam Ghazali (yang kita hormati) kadang bilang: “Kalau mau paham agama, harus paham mantik Yunan.”
-
Padahal zaman Nabi ﷺ, nggak ada mantik-mantikan. Yang ada, wahyu.
💔 Kesimpulan Tajam
-
Jadi wajar kalau kita lihat sekarang banyak yang akidahnya lemah — lebih suka debat filsafat, tapi tak mampu bebaskan diri dari syirik & menegakkan Tauhid murni hanya kepada Allah SWT.