ISLAM BUKAN MILIK BANGSA TERTENTU: DIALOG BERANI MEMBONGKAR SALAH FAHAM

Arsip Juli 2025, Podcast - Non-Muslim Bertanya, Mufti Perlis Menjawab

Panelis :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis


Kita hidup di negara yang katanya damai, tapi diam-diam penuh salah paham, penuh tembok tak terlihat antara Muslim dan non-Muslim. Kenapa? Karena terlalu lama kita cuma dengar “katanya-katanya”. Katanya Islam itu keras. Katanya undang-undang syariah bikin ngeri. Katanya Islam cuma untuk orang Melayu. Katanya Islam tak cocok sama zaman modern. Padahal siapa yang bilang? Dari mana sumbernya?

Podcast ini “Non-Muslim Bertanya, Mufti Perlis Menjawab” seakan jadi tamparan halus tapi kena banget. Di sini Mufti Perlis, Prof Dato’ Dr. Maza, buka satu-satu mitos, bias dan salah faham — bukan pakai retorik politik, tapi pakai akal & dalil.

Beliau tak segan menegur keras kelompok yang suka mainkan isu agama demi kuasa. Beliau juga berani bilang: “Islam bukan agama Melayu. Islam bukan hak eksklusif siapa-siapa. Ini agama Tuhan, untuk semua manusia.”

Kalau ada non-Muslim takut pada Islam, itu salah siapa?
👉 Salah Muslim yang menampilkan Islam dengan cara salah.
👉 Salah politikus yang suka goreng isu demi kursi.
👉 Salah kita sendiri yang malas belajar langsung ke sumber aslinya — Al-Qur’an & Sunnah — tapi sibuk dengar ceramah forwarding grup WhatsApp.

Isu ini sensitif. Tapi justru karena sensitif, kita wajib kupas tuntas — pelan tapi pasti, tegas tapi santun. Supaya pada akhirnya, kita sama-sama sadar bahwa keadilan & ihsan (berbuat baik melebihi sekadar adil) adalah intisari Islam. Bukan gimik, bukan politik, bukan dongeng menakutkan.


✍️ Ringkasan Poin-Poin Utama


💬 Pertanyaan Utama: Salah Faham Terhadap Islam

  • Malaysia negara unik, multi-etnik & multi-agama, tapi sering muncul rasa curiga.

  • Ditanya: apa salah faham terbesar non-Muslim terhadap Islam?

  • Dato’ jawab:

    • Salah faham muncul karena dua hal:
      1️⃣ Info memang salah atau dibesar-besarkan, atau
      2️⃣ Info benar tapi sengaja dipolitisasi supaya timbul rasa takut & benci.


⚔️ Politik & Ketegangan

  • Banyak politik kuasa memanfaatkan isu agama supaya dapat sokongan.

  • Ini bukan cuma terjadi antara Muslim & non-Muslim, bahkan dalam agama sendiri (contoh Protestan vs Katolik dulu sampai bunuh-bunuhan).


📚 Bagaimana Non-Muslim Hindari Salah Faham?

  • Jangan ambil info Islam dari orang yang sedang bersaing kuasa.

  • Belajarlah dari:
    ✅ Membaca Al-Quran sendiri (terjemahan Melayu/Inggris).
    ✅ Sumber asli & otoritatif (bukan brosur politik).
    ✅ Tanya ilmuwan Islam yang memang fokus menerangkan agama, bukan meraih simpati politik.

  • Contoh di Barat: banyak non-Muslim tertarik Islam karena mereka baca sendiri Quran, bukan karena dakwah paksa.


🗣️ Dialog Terbuka Jadi Solusi

  • Perlis buka dialog santai, siap diskusi apapun termasuk isu sensitif.

  • Bahkan tawarkan:

    • Non-Muslim boleh datang ke Perlis, akan diatur majlis, makan sama-sama, diskusi santai.

    • Disiapkan tempat tinggal kalau perlu, supaya dialog berkualitas.


🧭 Mengapa Islam Perlis Terlihat “Berbeda”?

  • Islam di Perlis bukan Islam Melayu.

  • Islam bukan hak eksklusif bangsa mana pun.

  • Islam yang dibawa di Perlis fokus kembali pada Quran & Sunnah, bukan adat Melayu, bukan Arabisasi.

  • Nabi bersabda:

    “Tidak ada kelebihan Arab atas non-Arab, atau non-Arab atas Arab, kecuali takwa.”


🧑‍💻 Islam Tetap Relevan Untuk Era AI & Digital

  • Ditanya: bagaimana ajaran ribuan tahun lalu bisa relevan hadapi AI, medsos, deepfake, mental health?

  • Dato’ jawab:

    • Allah turunkan Islam sebagai agama untuk semua zaman.

    • Bukan beri detail teknis (misal soal AI), tapi beri prinsip universal:
      🚫 Jangan menipu
      🚫 Jangan menzalimi
      🚫 Jangan ambil hak orang dengan cara batil

  • Prinsip ini jadi panduan semua inovasi manusia.


⚖️ Tentang Undang-Undang Syariah (Hudud & Potong Tangan)

  • Ini sering timbulkan takut di kalangan non-Muslim.

  • Dijelaskan:

    • Dalam Islam, hukum potong tangan tidak sembarangan.

    • Nabi Muhammad hanya melaksanakan jika semua syarat keadilan sudah sempurna, tidak ada kemiskinan & negara sudah makmur.

    • Kalau sistem bobrok (hanya menekan orang miskin, pejabat bebas), hukum itu tidak boleh dijalankan.

  • Bahkan Nabi pernah berkata kalau Fatimah (anaknya) mencuri, tetap dipotong — menunjukkan hukum bukan untuk orang kecil saja.


🕊️ Jangan Takut Syariah

  • Non-Muslim tak perlu takut.

  • Kalau bukan pencuri, mengapa takut hukum pencuri?

  • Justru yang kita takutkan kalau hukum itu dijalankan tidak adil, menindas rakyat miskin saja.

  • Dato’ tegas: “Kalau belum tersedia suasana keadilan, jangan bicara dulu soal potong tangan.”


🏡 Islam Mengajarkan Rahmat & Persamaan

  • Di Madinah, Nabi pidato pertamanya bukan cuma ke Muslim, tapi ke semua rakyat:

    “Sebarkan damai, bantu yang lapar, sambung kekeluargaan, dan solatlah ketika orang lain tidur.”

  • Islam tak pilih kasih. Tidak boleh jiran kenyang tapi tetangganya lapar.


🌱 Nilai Inti Islam: Keadilan & Ihsan

  • Al-Quran Surah An-Nahl ayat 90:

    “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil & berbuat ihsan.”

  • Adil = beri hak sesuai yang layak.

  • Ihsan = melebihi sekadar adil, misal:
    🍎 Kasih extra buah ke pembeli tua
    🛒 Bantu angkat barang ke mobil

  • Kalau semua amalkan ini, tak kira Muslim/non-Muslim, negara pasti aman & sejahtera.


🎯 3 Pesan Besar Talkshow Ini

✅ Hancurkan stereotype & fitnah negatif, biasanya lahir dari kepentingan politik.
✅ Prinsip Islam relevan untuk tantangan kontemporer (AI, teknologi, mental health).
✅ Nilai universal seperti keadilan & ihsan adalah benang merah yang bisa mempersatukan seluruh rakyat Malaysia.