Mufti Kerajaan Negeri Perlis
Kita hidup di negara yang katanya damai, tapi diam-diam penuh salah paham, penuh tembok tak terlihat antara Muslim dan non-Muslim. Kenapa? Karena terlalu lama kita cuma dengar “katanya-katanya”. Katanya Islam itu keras. Katanya undang-undang syariah bikin ngeri. Katanya Islam cuma untuk orang Melayu. Katanya Islam tak cocok sama zaman modern. Padahal siapa yang bilang? Dari mana sumbernya?
Podcast ini “Non-Muslim Bertanya, Mufti Perlis Menjawab” seakan jadi tamparan halus tapi kena banget. Di sini Mufti Perlis, Prof Dato’ Dr. Maza, buka satu-satu mitos, bias dan salah faham — bukan pakai retorik politik, tapi pakai akal & dalil.
Beliau tak segan menegur keras kelompok yang suka mainkan isu agama demi kuasa. Beliau juga berani bilang: “Islam bukan agama Melayu. Islam bukan hak eksklusif siapa-siapa. Ini agama Tuhan, untuk semua manusia.”
Kalau ada non-Muslim takut pada Islam, itu salah siapa?
    👉 Salah Muslim yang menampilkan Islam dengan cara salah.
    👉 Salah politikus yang suka goreng isu demi kursi.
    👉 Salah kita sendiri yang malas belajar langsung ke sumber aslinya —
    Al-Qur’an & Sunnah — tapi sibuk dengar ceramah forwarding grup WhatsApp.
  
Isu ini sensitif. Tapi justru karena sensitif, kita wajib kupas tuntas — pelan tapi pasti, tegas tapi santun. Supaya pada akhirnya, kita sama-sama sadar bahwa keadilan & ihsan (berbuat baik melebihi sekadar adil) adalah intisari Islam. Bukan gimik, bukan politik, bukan dongeng menakutkan.
✍️ Ringkasan Poin-Poin Utama
💬 Pertanyaan Utama: Salah Faham Terhadap Islam
- 
      
Malaysia negara unik, multi-etnik & multi-agama, tapi sering muncul rasa curiga.
 - 
      
Ditanya: apa salah faham terbesar non-Muslim terhadap Islam?
 - 
      
Dato’ jawab:
- 
          
Salah faham muncul karena dua hal:
1️⃣ Info memang salah atau dibesar-besarkan, atau
2️⃣ Info benar tapi sengaja dipolitisasi supaya timbul rasa takut & benci. 
 - 
          
 
⚔️ Politik & Ketegangan
- 
      
Banyak politik kuasa memanfaatkan isu agama supaya dapat sokongan.
 - 
      
Ini bukan cuma terjadi antara Muslim & non-Muslim, bahkan dalam agama sendiri (contoh Protestan vs Katolik dulu sampai bunuh-bunuhan).
 
📚 Bagaimana Non-Muslim Hindari Salah Faham?
- 
      
Jangan ambil info Islam dari orang yang sedang bersaing kuasa.
 - 
      
Belajarlah dari:
✅ Membaca Al-Quran sendiri (terjemahan Melayu/Inggris).
✅ Sumber asli & otoritatif (bukan brosur politik).
✅ Tanya ilmuwan Islam yang memang fokus menerangkan agama, bukan meraih simpati politik. - 
      
Contoh di Barat: banyak non-Muslim tertarik Islam karena mereka baca sendiri Quran, bukan karena dakwah paksa.
 
🗣️ Dialog Terbuka Jadi Solusi
- 
      
Perlis buka dialog santai, siap diskusi apapun termasuk isu sensitif.
 - 
      
Bahkan tawarkan:
- 
          
Non-Muslim boleh datang ke Perlis, akan diatur majlis, makan sama-sama, diskusi santai.
 - 
          
Disiapkan tempat tinggal kalau perlu, supaya dialog berkualitas.
 
 - 
          
 
🧭 Mengapa Islam Perlis Terlihat “Berbeda”?
- 
      
Islam di Perlis bukan Islam Melayu.
 - 
      
Islam bukan hak eksklusif bangsa mana pun.
 - 
      
Islam yang dibawa di Perlis fokus kembali pada Quran & Sunnah, bukan adat Melayu, bukan Arabisasi.
 - 
      
Nabi bersabda:
“Tidak ada kelebihan Arab atas non-Arab, atau non-Arab atas Arab, kecuali takwa.”
 
🧑💻 Islam Tetap Relevan Untuk Era AI & Digital
- 
      
Ditanya: bagaimana ajaran ribuan tahun lalu bisa relevan hadapi AI, medsos, deepfake, mental health?
 - 
      
Dato’ jawab:
- 
          
Allah turunkan Islam sebagai agama untuk semua zaman.
 - 
          
Bukan beri detail teknis (misal soal AI), tapi beri prinsip universal:
🚫 Jangan menipu
🚫 Jangan menzalimi
🚫 Jangan ambil hak orang dengan cara batil 
 - 
          
 - 
      
Prinsip ini jadi panduan semua inovasi manusia.
 
⚖️ Tentang Undang-Undang Syariah (Hudud & Potong Tangan)
- 
      
Ini sering timbulkan takut di kalangan non-Muslim.
 - 
      
Dijelaskan:
- 
          
Dalam Islam, hukum potong tangan tidak sembarangan.
 - 
          
Nabi Muhammad hanya melaksanakan jika semua syarat keadilan sudah sempurna, tidak ada kemiskinan & negara sudah makmur.
 - 
          
Kalau sistem bobrok (hanya menekan orang miskin, pejabat bebas), hukum itu tidak boleh dijalankan.
 
 - 
          
 - 
      
Bahkan Nabi pernah berkata kalau Fatimah (anaknya) mencuri, tetap dipotong — menunjukkan hukum bukan untuk orang kecil saja.
 
🕊️ Jangan Takut Syariah
- 
      
Non-Muslim tak perlu takut.
 - 
      
Kalau bukan pencuri, mengapa takut hukum pencuri?
 - 
      
Justru yang kita takutkan kalau hukum itu dijalankan tidak adil, menindas rakyat miskin saja.
 - 
      
Dato’ tegas: “Kalau belum tersedia suasana keadilan, jangan bicara dulu soal potong tangan.”
 
🏡 Islam Mengajarkan Rahmat & Persamaan
- 
      
Di Madinah, Nabi pidato pertamanya bukan cuma ke Muslim, tapi ke semua rakyat:
“Sebarkan damai, bantu yang lapar, sambung kekeluargaan, dan solatlah ketika orang lain tidur.”
 - 
      
Islam tak pilih kasih. Tidak boleh jiran kenyang tapi tetangganya lapar.
 
🌱 Nilai Inti Islam: Keadilan & Ihsan
- 
      
Al-Quran Surah An-Nahl ayat 90:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil & berbuat ihsan.”
 - 
      
Adil = beri hak sesuai yang layak.
 - 
      
Ihsan = melebihi sekadar adil, misal:
🍎 Kasih extra buah ke pembeli tua
🛒 Bantu angkat barang ke mobil - 
      
Kalau semua amalkan ini, tak kira Muslim/non-Muslim, negara pasti aman & sejahtera.
 
🎯 3 Pesan Besar Talkshow Ini
    ✅ Hancurkan stereotype & fitnah negatif, biasanya lahir dari
    kepentingan politik.
    ✅ Prinsip Islam relevan untuk tantangan kontemporer (AI, teknologi, mental
    health).
    ✅ Nilai universal seperti keadilan & ihsan adalah
    benang merah yang bisa mempersatukan seluruh rakyat Malaysia.