Risalah Untuk Semua ; Dialog Harmoni dengan Non-Muslim
Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri
Perlis
Ketika Non-Muslim Bertanya, Islam Menjawab Tanpa Emosi
Apa jadinya jika sekumpulan teman non-Muslim diberi kesempatan untuk bertanya langsung tentang Islam… dan yang menjawab adalah Mufti negeri?
Sesi dialog ini bukan debat, bukan dakwah yang memaksa, dan bukan sesi ceramah
satu arah. Tapi benar-benar ruang terbuka untuk bertanya — bahkan pertanyaan
sensitif — yang selama ini mungkin disimpan dalam hati:
"Kenapa Muslim tak boleh sentuh anjing?"
"Kenapa wanita Islam harus tutup aurat?"
"Kenapa Islam saja dianggap agama yang benar?"
Dengan tenang, tegas tapi penuh hormat, Mufti Perlis (Dr. MAZA) menjawab semua itu satu demi satu. Dialog ini adalah bukti bahwa Islam bisa dibicarakan tanpa marah-marah dan tanpa takut berbeda.
🎧 Dengarkan langsung dialog langka ini.
Karena ini bukan soal siapa menang, tapi soal
siapa yang mau memahami.
📋 Ringkasan Poin-Poin Utama:
1. Ka’bah Bukan Berhala
-
Muslim tidak menyembah Ka'bah, hanya menjadikannya sebagai arah kiblat.
-
Ka'bah menyatukan arah ibadah, bukan objek sembahan.
-
Kalau tak tahu arah, bisa salat ke mana saja — karena yang disembah adalah Allah.
2. Kenapa Lelaki dan Perempuan Salat Terpisah
-
Islam mengatur pemisahan barisan agar menjaga kekhusyukan salat.
-
Perempuan salat di belakang bukan karena rendah, tapi untuk menjaga fokus.
-
Tirai/halangan hanya untuk kenyamanan, bukan syarat ibadah.
3. Bolehkah Non-Muslim Masuk Masjid?
-
Boleh. Bahkan di zaman Nabi ﷺ, non-Muslim masuk masjid, berdialog, dan mengirim surat perjanjian.
-
Tapi Muslim tidak boleh menyembah atau mengikuti ritual agama lain.
4. Toleransi Tanpa Harus Menyeragamkan
-
Untuk bersatu tak harus saling ikut perayaan agama.
-
Yang penting adalah saling menghormati dan tidak mengganggu ibadah masing-masing.
5. Kenapa Muslimah Harus Tutup Aurat
-
Untuk menjaga kehormatan dan menumbuhkan rasa hormat dari orang lain.
-
Tidak pakai tudung tidak membatalkan Islam, tapi dianggap kekurangan.
-
Islam tidak mengusir, tapi mengajak dengan kasih sayang.
6. Anjing Tidak Dibenci, Tapi Ada Aturan
-
Islam tidak membenci anjing. Bahkan disebut dalam kisah Ashabul Kahfi.
-
Muslim boleh rawat, beri makan, atau latih anjing.
-
Hanya saja jika terkena air liur, ada aturan bersuci — ini bukan benci, tapi syariat kebersihan.
7. Bolehkah Masak untuk Muslim?
-
Boleh, asalkan bahan-bahannya halal.
-
Non-Muslim boleh kerja di rumah Muslim, masak, bantu, asal tak melibatkan yang dilarang (seperti babi, hewan tak disembelih).
8. Bakti kepada Orang Tua yang Non-Muslim
-
Masuk Islam tidak menghapus kewajiban berbakti kepada orang tua.
-
Justru Islam mewajibkan tetap menghormati, merawat, dan berbuat baik.
9. Orang Tua Menyuruh Hal yang Menyakitkan Mental?
-
Taat hanya pada hal yang baik.
-
Kalau disuruh melakukan sesuatu yang merugikan diri (fisik/mental), tidak wajib taat.
-
Dalam Islam, kehormatan dan kesehatan mental juga dijaga.
10. Kenapa Islam Saja Dianggap Benar?
-
Karena Islam yakin itu wahyu terakhir dari Tuhan, yang Allah akui.
-
Tapi meyakini Islam sebagai satu-satunya agama benar tidak berarti memusuhi agama lain.
-
Rumah ibadah, penganut agama lain — semuanya harus dihormati dan dilindungi.
-
Tak ada paksaan dalam Islam: “You believe what you believe. I believe what I believe.”
Sesi ini bukan tentang debat agama. Tapi tentang
dialog lintas keyakinan dengan adab, ilmu, dan ruang saling
menghormati.
Dan inilah wajah Islam yang sejuk tapi tetap tegas.
🎧 Dengarkan sendiri. Mungkin pertanyaan yang kamu malu tanyakan… sudah terjawab di sini.