MENJAWAB ISU AKIDAH, TAKFIR, DAN TRADISI

Q&A dengan Pegawai PDRM (Polisi Diraja Malaysia) Negeri Perlis. Pembentangan sebelumnya klik di sini

Oleh: 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

๐ŸŒ™ Saatnya Tenang, Tapi Jelas

Bicara soal akidah dan fikih memang bukan hal sepele. Kadang sensitif, kadang menimbulkan debat, tapi tetap harus dibahas — dengan ilmu, bukan emosi.

Dalam sesi yang berlangsung hangat dan terbuka ini, Dato’ Dr. MAZA (Mufti Perlis) berdialog langsung dengan para anggota Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Topik yang dibahas tidak ringan:

  • Tentang siapa sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jamaah

  • Apakah wajar satu mazhab didominasi dan lainnya diabaikan?

  • Isu ekstremisme dan label "pengganas" atas beda fikih

  • Sampai praktik-praktik tradisi seperti talkin di kubur — apakah ada dasarnya?

Sesi ini bukan ruang debat, tapi ruang menjernihkan. Karena dalam beragama, kadang kita butuh duduk sejenak... untuk benar-benar mendengar.


๐Ÿ“Œ Ringkasan Poin-Poin Utama Q&A Mufti Perlis x PDRM


1. ๐Ÿท️ RUU Wilayah: Mengapa Perlis Menolak?

  • RUU tersebut hanya mengakui Asya’irah & Maturidiyah sebagai bagian dari Ahlus Sunnah.

  • Padahal, pemahaman salaf (sahabat, tabi’in) tidak termasuk dalam kategori itu secara formal, meski mereka adalah sumber awal Ahlus Sunnah.

  • Perlis menilai ini tidak adil dan menyempitkan definisi umat Islam.

2. ๐Ÿ“š Siapa Itu Ahlus Sunnah Wal Jamaah?

  • Bukan hanya kelompok tertentu atau yang banyak pengikut.

  • Tapi mereka yang berpegang pada Al-Qur’an, Sunnah, dan pemahaman generasi awal umat Islam.

  • Tidak semestinya semua umat Islam di Malaysia harus mengaku sebagai Asya’irah.

3. ⚠️ Label “Ekstremis” yang Dipolitisasi

  • Istilah seperti "ekstremis", "radikal", dan "teroris" adalah istilah buatan Barat yang digunakan untuk mengontrol dan membungkam umat Islam.

  • Dulu tidak ada orang Islam yang dituduh seperti itu — baru muncul setelah penjajahan dan perang dunia modern.

  • Bahkan hanya karena tidak membaca qunut atau membaca Bismillah pelan, seseorang bisa dicurigai.

4. ๐ŸŽฏ Realita di Dunia Islam: Jihad vs Terorisme

  • Banyak pejuang Muslim dari Palestina, Bosnia, dan Afghanistan yang berjuang karena dijajah atau ditindas, bukan karena ideologi sesat.

  • Mereka bukan teroris, tapi korban penjajahan yang bangkit membela diri.

  • Kenapa mereka bisa punya senjata canggih? Karena ada peran negara besar yang justru menyuplai—sembari menciptakan musuh.

5. ๐Ÿง  Konsep Walak & Barak: Setia & Lepas

  • Konsep loyalitas dalam Islam (walak) dan melepaskan diri dari musuh Islam (barak) adalah bagian dari iman.

  • Tapi karena dianggap bertentangan dengan “ideologi damai universal”, konsep ini malah disebut radikal.

6. ⚰️ Kenapa di Perlis Tidak Ada Talkin?

  • Karena tidak ada riwayat yang kuat dari Nabi ๏ทบ atau para sahabat yang menunjukkan mereka membacakan talkin di kubur.

  • Bahkan di Makkah dan Madinah pun tidak dilakukan.

  • Yang menyelamatkan jenazah adalah amalnya sendiri, bukan “jawaban bocoran” dari atas kubur.

7. ๐Ÿ’ฌ Ulama Bukan dari Gelar, Tapi Ilmu

  • Bukan berarti semua yang berserban atau punya titel itu benar.

  • Ulama adalah yang berbicara berdasarkan dalil, bukan mengikuti selera massa atau tekanan politik.

8. ๐Ÿค Berbeda Itu Bukan Berarti Salah

  • Perbedaan dalam fikih dan akidah cabang itu normal dan diakui dalam Islam.

  • Perlis tidak menyalahkan mereka yang berbeda, hanya memilih untuk kembali ke yang lebih dekat dengan sunnah.

✅ Penutup: Tenang, Tapi Tegas di Atas Ilmu

Ceramah ini mengajak kita semua untuk tidak reaktif terhadap perbedaan, tapi menghadapinya dengan ilmu dan kejujuran.
Bukan soal siapa yang paling keras, tapi siapa yang paling benar dalam mengikuti dalil.

๐ŸŽง Dengarkan audionya sampai tuntas — pelan-pelan, tapi pasti membuka mata.