SIYASAH / POLITIK DAN ASASNYA DALAM ISLAM

Ketika Agama Dibajak Demi Kuasa? Kenapa umat Islam sering terjebak dalam narasi "asal soleh, layak jadi pemimpin"? Apakah hukum hudud harus ditegakkan segera meskipun rakyat belum paham asas Islam? Dan... benarkah mengkritik pemerintah itu dosa besar? 

Menegakkan Islam bukan sekadar menghukum, tapi membina masyarakat yang faham dan adil.

🎧 Ini bukan sekadar ceramah agama biasa
Ini adalah teguran keras terhadap sikap politik yang membungkus kuasa dengan simbol agama, tapi lupa asas keadilan. Ini adalah suara untuk mereka yang berani berfikir, bukan hanya ikut arus. Sebuah pencerahan tentang politik Islam yang mungkin akan mengubah cara anda melihat agama, kekuasaan, dan masa depan umat.

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis


🔥 Politik Islam: Antara Simbolisme Agama dan Realiti Kepemimpinan 🔥

Dalam dunia Muslim hari ini, sering kali muncul narasi yang mengangkat tokoh soleh sebagai calon pemimpin—seolah-olah kesalehan pribadi adalah syarat tunggal untuk memimpin umat. Tapi... apakah itu benar-benar mencerminkan semangat Islam yang diajarkan Rasulullah ﷺ?

MENYIKAPI PERBEDAAN FATWA DI NEGERI YANG BERAGAM

Sesi Q&A dengan pelajar

Oleh: 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Ringkasan:

Judul: "Bagaimana Menyikapi Perbedaan Fatwa di Negeri yang Beragam?"

1. Konteks Perbedaan dalam Fatwa
Di negara yang memiliki banyak negeri dan wilayah, setiap negeri memiliki mufti yang berwenang memberikan fatwa. Namun, perbedaan pandangan antar mufti sering terjadi dalam isu-isu hukum agama. Pertanyaan utamanya adalah bagaimana konflik ini dapat dikelola secara bijaksana dan panduan apa yang sebaiknya diikuti oleh orang awam dalam menghadapi perbedaan ini.

2. Pemahaman tentang Konflik

  • Konflik perlu didefinisikan terlebih dahulu. Tidak semua perbedaan pendapat adalah konflik. Perbedaan dalam cara, pandangan, atau pelaksanaan adalah hal yang wajar dalam kehidupan manusia.
  • Dalam agama, perbedaan yang masih dalam kerangka yang diizinkan harus disikapi dengan sikap yang lapang dan tidak menyebabkan permusuhan. Misalnya, perbedaan antara mazhab tentang praktik salat seperti bacaan Bismillah atau Qunut.

DISPLIN TALFIQ MAZHAB DI SISI MAZHAB SYAFI'I, ANTARA TARJIH & TA'AMUL

Seminar Ilmu untuk Pelajar Ilmu Ushul Fiqh Lanjutan

Panelis :
  1. Tuan Guru Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman (Ph.D of Syariah - Universiti Islam Madinah)
  2. Dr. Muhammad Rozaimi bin Ramle (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Mu'tah Universiti of Jordan, AJK Fatwa Negeri Perlis)
  3. Prof. Datuk Dr. Daud bin Bakar (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Kuwait University, Pengerusi Majlis Penasihat Syariah Bank Negara Malaysi, Ahli Badan Penasihat Bank of Oman, Ahli Dow Jones Islamic Market di New York)
  4. Ustaz Mohammad Fawwaz bin Fadzil Noor (Bachelor of Syariah Universiti Al-Azhar Mesir. Memperoleh Sijil Kemahiran Fatwa dari Dar al-Ifta Mesir pada 2008. Mufti Wilayah Federal/Persekutuan Malaysia 2025)
  5. Ustaz Zahiruddin bin Zabidi (Moderator)
Istilah "Talfiq Mazahib, Antara Tarjih & Ta’amul" dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i mengacu pada pendekatan fiqh yang digunakan ketika menghadapi perbedaan pandangan di dalam atau antara mazhab. Untuk memahami ini, kita harus melihat masing-masing istilah secara rinci dalam kerangka Mazhab Asy-Syafi'i.


1. Talfiq Mazahib (تلفيق المذاهب)

Talfiq dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i merujuk pada penggabungan pendapat dari berbagai mazhab dalam suatu masalah fiqh. Dalam Asy-Syafi'i, seperti dalam mazhab lainnya, para ulama berbeda pendapat tentang talfiq:

  • Pendekatan yang diterima dalam kondisi tertentu: Talfiq diperbolehkan jika bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, memenuhi kebutuhan (hajat), atau menyelesaikan masalah yang sulit dipecahkan hanya dengan satu mazhab. Dalam hal ini, harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip Syariah.
  • Pendekatan yang dilarang: Jika talfiq dilakukan dengan tujuan mencari kemudahan (تتبع الرخص) tanpa alasan syar'i, maka ini dianggap tidak sah dan merusak kehormatan Syariah.

TALFIQ MAZAHIB

Seminar Ilmu untuk Pelajar Ilmu Ushul Fiqh Lanjutan

Talfiq Mazahib (تلفيق المذاهب) adalah istilah dalam fiqh yang merujuk kepada praktik menggabungkan pendapat dari berbagai mazhab fiqh dalam satu amalan tertentu. Kata "talfiq" berasal dari bahasa Arab yang berarti "menggabungkan" atau "menyatukan". Dalam konteks fiqh, talfiq berarti mengambil sebagian pendapat dari satu mazhab dan sebagian lainnya dari mazhab lain sehingga membentuk suatu amalan yang tidak diakui oleh salah satu mazhab tersebut secara utuh.

Oleh:
Prof. Dr. Rozaimi Ramle
AJK Fatwa Negeri Perlis, Bachelor of Syariah, Fiqh wa Ushuluhu - Mu'tah Universiti of Jordan

APAKAH POLITIK TERMASUK BAB AKIDAH

FORUM ILMIAH AKADEMIK DENGAN KONTEKS DIROSAH ILMU USHUL FIKIH, BERTAJUK: ADAKAH POLITIK BAB AKIDAH

Bagi Khawarij dan Syi'ah, politik masuk dalam ranah akidah. Pada khawarij dikenal istilah Tauhid Hakimiyah. Adapun pada Syiah, politik masuk dalam bab akidah nampak jelas pada pada rukun Islam dan rukun Iman mereka. Rukun Islam Syiah ada 5 : As-Sholat, As-Shoum, Az-Zakat, Al-Haj, Al Wilayah. Rukun iman dalam Syiah, meliputi 5 hal, yakni: At-Tauhid (mengesakan Tuhan), An Nubuwwah (Kenabian), Al Imamah (kepemimpinan atau ke-amiran), Al Adlu (keadilan), dan Al Ma'ad (percaya kepada hari kiamat). Bagi Ahlussunnah, politik masuk dalam bab fiqh ataukah akidah?

Sesi penghujahan: 
Prof. Madya Dr. Rozaimi Ramle 
AJK Fatwa Negeri Perlis

APA ITU BID'AH HASANAH

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

ISLAM MENGANGKAT KEBIJAKSANAAN, MERUNTUHKAN KEDANGKALAN

Khutbah Jum'at pada Perkampungan Sunnah Siri ke 10

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Cukup sudah kita dibuai gelar! Saatnya kembali kepada dalil!

Khutbah ini bukan untuk mereka yang nyaman hidup dalam kepalsuan religius — khutbah ini adalah tamparan sadar bagi siapa saja yang ingin mengembalikan Islam kepada tempat tertingginya: kitab dan sunnah.

Disampaikan langsung oleh Shahibus Samahah Mufti Negeri Perlis dalam momen istimewa Perkampungan Sunnah Seri ke-10, khutbah ini mengangkat tema yang tidak main-main: 👉🏼 ISLAM MENGANGKAT KEBIJAKSANAAN, MERUNTUHKAN KEDANGKALAN.

Dalam khutbah ini, Anda akan mendengar:

🔥 Bagaimana agama bisa diselewengkan oleh mereka yang mengaku tokoh agama, habib, wali, dan keturunan nabi, tapi perbuatannya menyimpang dari sunnah.

🔥 Bagaimana umat ditarik dari cahaya ilmu ke dalam gelapnya khurafat, hanya karena tidak membedakan antara adab dan pengkultusan.

🔥 Peringatan keras Nabi ﷺ tentang penyeru ke neraka Jahannam — yang wajahnya seperti kita, bahasanya islami, tapi isi dakwahnya menjauh dari Qur'an dan Sunnah.

ISLAM MENENTANG KEZALIMAN

Refleksi Tumbangnya Si Zalim Bashar al-Assad

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Kezaliman tidak akan kekal. Setiap penguasa zalim pasti menemui kejatuhannya—dan hari itu akhirnya tiba!

Setelah bertahun-tahun kezaliman yang mengoyak kemanusiaan, Allah akhirnya menunjukkan keadilan-Nya. Tumbangnya Bashar al-Assad, simbol kezaliman di tanah Syria, menjadi peringatan bagi seluruh dunia: tidak ada kekuasaan yang abadi kecuali milik Allah. Khutbah Jum'at "Islam Menentang Kezaliman" oleh Shahibus Samahah Mufti Kerajaan Negeri Perlis ini adalah refleksi mendalam tentang bagaimana Islam menolak segala bentuk kezaliman dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Dalam khutbah ini, Anda akan diajak untuk:

  • Memahami sikap Islam terhadap kezaliman, baik dalam skala individu maupun negara.
  • Merenungi perjalanan panjang umat Islam di Syria, yang menjadi saksi kekuatan doa, kesabaran, dan perjuangan.
  • Mengambil pelajaran dari kejatuhan penguasa zalim, dan bagaimana ia menjadi peringatan bagi pemimpin mana pun.
  • Membangkitkan semangat persaudaraan dan keadilan, sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat Islam yang kuat.

SEBUAH RENUNGAN DI HARI KEMENANGAN

Oleh: 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Khutbah Aidil Fitri 1446H

Bulan Ramadhan telah berlalu, meninggalkan kita dengan sejuta kenangan spiritual dan pertanyaan mendalam: Apakah kita benar-benar telah kembali kepada fitrah? Dalam khutbah ini, kita akan merenungkan makna kemenangan sejati di hari raya—bukan sekadar dalam perayaan, tetapi dalam perjuangan mempertahankan kemuliaan Islam. Bagaimana Islam membentuk peradaban yang kuat dari tanah Arab yang tandus? Mengapa umat ini kini terpuruk dalam kehinaan? Dan yang paling penting, bagaimana kita dapat mengembalikan kejayaan itu?

DIALOG HARMONI BERSAMA MASYARAKAT MAJMUK

Q&A dengan Masyarakat Non-Muslim. Ramadhan 2025 di Masjid Alwi Kota Kangar, Negeri Perlis

Oleh: Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA - Mufti Kerajaan Negeri Perlis


Mudah-mudahan Mereka Tidak Mendakwa Saya di Akhirat Kelak

Semalam berlangsung satu lagi majlis dialog  bersama masyarakat non-muslim dari pelbagai agama di Perlis yang dianjurkan oleh Jabatan Mufti Perlis. Dialog kali ini berlangsung dalam Masjid ALWI, Kangar.

Saya ingin memberikan peluang untuk masyarakat bukan muslim melihat suasana muslim beribadat. Mereka juga dijemput menyertai masyarakat muslim berbuka puasa di hadapan halaman Masjid Alwi yang sememangnya meriah setiap hari hari ketika waktu berbuka. Mereka juga diberikan sedikit hadiah oleh pihak MAIPs sebagai tanda persahabatan yang baik.

Alhamdulillah, penyertaan sangat baik. Seperti biasa banyak soalan yang mereka ingin tanya. Saya beritahu mereka, tanyalah sekalipun hal yang sensitif. Saya akan cuba jawab.