MENYIKAPI PERBEDAAN FATWA DI NEGERI YANG BERAGAM

Sesi Q&A dengan pelajar

Oleh: 
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Ringkasan:

Judul: "Bagaimana Menyikapi Perbedaan Fatwa di Negeri yang Beragam?"

1. Konteks Perbedaan dalam Fatwa
Di negara yang memiliki banyak negeri dan wilayah, setiap negeri memiliki mufti yang berwenang memberikan fatwa. Namun, perbedaan pandangan antar mufti sering terjadi dalam isu-isu hukum agama. Pertanyaan utamanya adalah bagaimana konflik ini dapat dikelola secara bijaksana dan panduan apa yang sebaiknya diikuti oleh orang awam dalam menghadapi perbedaan ini.

2. Pemahaman tentang Konflik

  • Konflik perlu didefinisikan terlebih dahulu. Tidak semua perbedaan pendapat adalah konflik. Perbedaan dalam cara, pandangan, atau pelaksanaan adalah hal yang wajar dalam kehidupan manusia.
  • Dalam agama, perbedaan yang masih dalam kerangka yang diizinkan harus disikapi dengan sikap yang lapang dan tidak menyebabkan permusuhan. Misalnya, perbedaan antara mazhab tentang praktik salat seperti bacaan Bismillah atau Qunut.

DISPLIN TALFIQ MAZHAB DI SISI MAZHAB SYAFI'I, ANTARA TARJIH & TA'AMUL

Seminar Ilmu untuk Pelajar Ilmu Ushul Fiqh Lanjutan

Panelis :
  1. Tuan Guru Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman (Ph.D of Syariah - Universiti Islam Madinah)
  2. Dr. Muhammad Rozaimi bin Ramle (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Mu'tah Universiti of Jordan, AJK Fatwa Negeri Perlis)
  3. Prof. Datuk Dr. Daud bin Bakar (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Kuwait University, Pengerusi Majlis Penasihat Syariah Bank Negara Malaysi, Ahli Badan Penasihat Bank of Oman, Ahli Dow Jones Islamic Market di New York)
  4. Ustaz Mohammad Fawwaz bin Fadzil Noor (Bachelor of Syariah Universiti Al-Azhar Mesir. Memperoleh Sijil Kemahiran Fatwa dari Dar al-Ifta Mesir pada 2008. Mufti Wilayah Federal/Persekutuan Malaysia 2025)
  5. Ustaz Zahiruddin bin Zabidi (Moderator)
Istilah "Talfiq Mazahib, Antara Tarjih & Ta’amul" dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i mengacu pada pendekatan fiqh yang digunakan ketika menghadapi perbedaan pandangan di dalam atau antara mazhab. Untuk memahami ini, kita harus melihat masing-masing istilah secara rinci dalam kerangka Mazhab Asy-Syafi'i.


1. Talfiq Mazahib (تلفيق المذاهب)

Talfiq dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i merujuk pada penggabungan pendapat dari berbagai mazhab dalam suatu masalah fiqh. Dalam Asy-Syafi'i, seperti dalam mazhab lainnya, para ulama berbeda pendapat tentang talfiq:

  • Pendekatan yang diterima dalam kondisi tertentu: Talfiq diperbolehkan jika bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, memenuhi kebutuhan (hajat), atau menyelesaikan masalah yang sulit dipecahkan hanya dengan satu mazhab. Dalam hal ini, harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip Syariah.
  • Pendekatan yang dilarang: Jika talfiq dilakukan dengan tujuan mencari kemudahan (تتبع الرخص) tanpa alasan syar'i, maka ini dianggap tidak sah dan merusak kehormatan Syariah.

TALFIQ MAZAHIB

Seminar Ilmu untuk Pelajar Ilmu Ushul Fiqh Lanjutan

Talfiq Mazahib (تلفيق المذاهب) adalah istilah dalam fiqh yang merujuk kepada praktik menggabungkan pendapat dari berbagai mazhab fiqh dalam satu amalan tertentu. Kata "talfiq" berasal dari bahasa Arab yang berarti "menggabungkan" atau "menyatukan". Dalam konteks fiqh, talfiq berarti mengambil sebagian pendapat dari satu mazhab dan sebagian lainnya dari mazhab lain sehingga membentuk suatu amalan yang tidak diakui oleh salah satu mazhab tersebut secara utuh.

Oleh:
Prof. Dr. Rozaimi Ramle
AJK Fatwa Negeri Perlis, Bachelor of Syariah, Fiqh wa Ushuluhu - Mu'tah Universiti of Jordan

APAKAH POLITIK TERMASUK BAB AKIDAH

FORUM ILMIAH AKADEMIK DENGAN KONTEKS DIROSAH ILMU USHUL FIKIH, BERTAJUK: ADAKAH POLITIK BAB AKIDAH

Bagi Khawarij dan Syi'ah, politik masuk dalam ranah akidah. Pada khawarij dikenal istilah Tauhid Hakimiyah. Adapun pada Syiah, politik masuk dalam bab akidah nampak jelas pada pada rukun Islam dan rukun Iman mereka. Rukun Islam Syiah ada 5 : As-Sholat, As-Shoum, Az-Zakat, Al-Haj, Al Wilayah. Rukun iman dalam Syiah, meliputi 5 hal, yakni: At-Tauhid (mengesakan Tuhan), An Nubuwwah (Kenabian), Al Imamah (kepemimpinan atau ke-amiran), Al Adlu (keadilan), dan Al Ma'ad (percaya kepada hari kiamat). Bagi Ahlussunnah, politik masuk dalam bab fiqh ataukah akidah?

Sesi penghujahan: 
Prof. Madya Dr. Rozaimi Ramle 
AJK Fatwa Negeri Perlis

APA ITU BID'AH HASANAH

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

ISLAM MENENTANG KEZALIMAN

Refleksi Tumbangnya Si Zalim Bashar al-Assad

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Kezaliman tidak akan kekal. Setiap penguasa zalim pasti menemui kejatuhannya—dan hari itu akhirnya tiba!

Setelah bertahun-tahun kezaliman yang mengoyak kemanusiaan, Allah akhirnya menunjukkan keadilan-Nya. Tumbangnya Bashar al-Assad, simbol kezaliman di tanah Syria, menjadi peringatan bagi seluruh dunia: tidak ada kekuasaan yang abadi kecuali milik Allah. Khutbah Jum'at "Islam Menentang Kezaliman" oleh Shahibus Samahah Mufti Kerajaan Negeri Perlis ini adalah refleksi mendalam tentang bagaimana Islam menolak segala bentuk kezaliman dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Dalam khutbah ini, Anda akan diajak untuk:

  • Memahami sikap Islam terhadap kezaliman, baik dalam skala individu maupun negara.
  • Merenungi perjalanan panjang umat Islam di Syria, yang menjadi saksi kekuatan doa, kesabaran, dan perjuangan.
  • Mengambil pelajaran dari kejatuhan penguasa zalim, dan bagaimana ia menjadi peringatan bagi pemimpin mana pun.
  • Membangkitkan semangat persaudaraan dan keadilan, sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat Islam yang kuat.