✨ Bagaimana seorang ulama mampu mengguncang dunia dengan perjuangannya melawan penyimpangan akidah dan pemikiran?
Dalam sejarah Islam, nama Ibnu Taimiyah berdiri sebagai
simbol perjuangan intelektual dan spiritual untuk memurnikan ajaran Islam. Di
tengah ancaman bid‘ah, takhayul, dan penyimpangan akidah, beliau tampil sebagai
seorang ulama yang tidak gentar menghadapi tantangan, meskipun harus dibayar
dengan pengasingan dan penjara. Tetapi, apa yang sebenarnya beliau perjuangkan?
Bagaimana pemikirannya terus relevan dan memengaruhi umat Islam hingga hari
ini?
Seminar ini membawa Anda menelusuri:
- Ketokohan
Ibnu Taimiyah, dari keilmuan mendalam hingga keberaniannya melawan
penyimpangan di zamannya.
- Pemikiran
beliau tentang Tauhid, yang menjadi inti dakwahnya dalam memurnikan
Islam dari segala bentuk syirik dan bid‘ah.
- Ujian
dan pengorbanan yang beliau lalui, termasuk bagaimana beliau berdiri
teguh meskipun ditentang oleh para penguasa dan ulama sezamannya.
- Relevansi
perjuangannya di zaman modern, khususnya dalam menghadapi tantangan
pemikiran dan fitnah yang terus berulang.
Seminar Ketokohan Ibnu Taimiyah 2018 ini adalah kesempatan untuk menyelami warisan besar seorang ulama yang tidak hanya memengaruhi zamannya tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya.
🔥 Bersiaplah untuk tergugah dan menemukan semangat baru dalam memahami Islam yang murni dan sejati! Dengarkan, resapi, dan jadilah bagian dari perjuangan ini.
Spoiler Singkat Siapakah Ibnu Tamiyah:
Kontribusi Utama:
-
Pemikiran Aqidah:
- Ibnu Taimiyah dikenal sebagai pembela aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, khususnya dalam menguatkan tauhid dan menolak berbagai bentuk penyimpangan seperti syirik, bid'ah, dan takhayul.
- Beliau memiliki kontribusi besar dalam menjelaskan konsep tauhid uluhiyyah, rububiyyah, dan asma wa sifat, yang menjadi fondasi penting dalam teologi Islam.
-
Fiqh dan Ijtihad:
- Sebagai seorang faqih, Ibnu Taimiyah dikenal dengan pendekatan ijtihadnya yang mengedepankan dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah, tanpa terlalu terikat pada satu mazhab tertentu, meskipun ia memiliki kecenderungan pada Mazhab Hanbali.
- Beliau sering mengkritik taklid buta (mengikuti pendapat ulama tanpa memahami dalilnya).
-
Penulisan:
- Ibnu Taimiyah adalah penulis prolifik dengan karya-karya besar seperti:
- Majmu' al-Fatawa (kumpulan fatwa-fatwanya).
- Dar’ Ta’arudh al-‘Aql wa al-Naql (tentang harmoni antara akal dan wahyu).
- Kitab al-Iman (penjelasan tentang keimanan).
- Minhaj as-Sunnah (kritik terhadap syi’ah dan pembelaan terhadap Ahlus Sunnah).
- Ibnu Taimiyah adalah penulis prolifik dengan karya-karya besar seperti:
-
Sikap Terhadap Tantangan Zaman:
- Pada masa hidupnya, umat Islam menghadapi berbagai tantangan seperti serangan Mongol dan keruntuhan kekhalifahan Abbasiyah. Ibnu Taimiyah aktif memberikan nasihat kepada penguasa dan masyarakat untuk mempertahankan agama dan kedaulatan Islam.
Ujian dan Pengasingan:
Ibnu Taimiyah mengalami banyak ujian dalam hidupnya, termasuk dipenjara beberapa kali karena pandangan-pandangannya yang dianggap kontroversial oleh sebagian ulama dan penguasa saat itu. Meski begitu, beliau tetap teguh dalam keyakinannya.
Ibnu Taimiyah wafat pada tahun 728 H (1328 M) di Damaskus. Pemikirannya terus memengaruhi dunia Islam hingga saat ini, terutama melalui karya-karyanya dan murid-muridnya, seperti Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
Sifatnya:
Beliau dikenal sebagai ulama yang berani, tegas, tetapi juga sangat zuhud dan wara’. Pandangan-pandangannya banyak diikuti oleh umat Islam, khususnya dalam gerakan pembaruan Islam.